Buku ini telah disesuaikan dengan Kurikulum 2013 dan dilengkapi Kompetensi Dasar (KD) terbaru yang selaras dengan industri (Link and Match) dan pembelajaran berbasis STEM ( Science, Technology, Engineering and Mathematics) serta soal-soal berbasis HOTS.Setiap materi yang disajikan dengan bahasa yang lugas, ilustrasi gambar, soal latihan, serta BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE BARANG/JASA Salah satu hal yang perlu dilakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya produksi. Banyak yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele. Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis. Bagi suatu perusahaan memperoleh laba merupakan tujuan utama untuk kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan. Untuk memperoleh laba ada 3 faktor utama, yaitu jumlah barang yag harus di produksi, biaya per unit, dan harga jual per unit produk tersebut. Salah satu cara untuk mencapai laba adalah memperhatikan biaya, dianataranya biaya harga pokok penjualan di upayakan dapat ditekan seminimal mungkin. Harga pokok merupakan faktor yang penting dalam pertimbangan untuk menetapkan harga jual yang diharapkan nantinya memperoleh laba. PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untuk perhitungan proses produksi. Menurut ilmu ekonmi, biaya terbagi menjadi 2, yaitu biaya eksplisit dan biaya emplisit. Biaya ekspilist adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisiki sperti uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal. Menurut Mulyadi 20108, biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkin tidak terjadi utuk tujuan tertentu. Biaya prosuksi adalah akumulasi dari seluruh biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan menghasilka suatu produk/barang. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk yang jadi siap dipasarkan kepada konsumen. Biaya produksi adalah keseluruhan biaya produksi ekonomi yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi suatu barang. Biaya produk ini mempunyai definisi yang berbeda dengan biaya operasional. Bedanya dengan biaya operasional adalah biaya atau pengeluaran oleh suatu perusahaan untuk mendukung sistem kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. KLASIFIKASI BIAYA Penggolongan menurut Mulyadi 200913-16 adalah sebagai berikut Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran sehubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Pengeluaran biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan. Dalam perushaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok biaya prosuksi, biaya pemasaran, serta biaya administrasi atau umum. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan suatu yang dibiayai dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dibagi mejadi 2 golonganbiaya langsung. Biaya langsung adlah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya suatu yang dibiayai. Dengan demikian dengan mudah diindentifikasikan dengan sesuatu yang tidak langsung. Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya ini tidak mudah diidentifikaikan denga prosuk tertentu. Penggolongan menurut perilakunya dlama hubungnnya dengan perubahan volume penjualan. Biaya dapat digolongkan menjadi 4biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berupa sebanding dengan perubahan volume egiatanbiaya semivariabel. Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume semifixed. Biaya semifixed adalah biaya yang tepat untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah engan tujuan dengan jumlah konstanta pada volume produksi tetap. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya. Biaya ini dapat dibagi menjadi 2pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode pendapat adalah biaya yag mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. BIAYA PRODUKSI Biaya berbeda dengan biaya dengan non produksi perbedaanya adalah biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan, pemasaran, layanyanan pelanggan, design maupun administrasi pada umunya. Analisis biaya produksi Untuk menghitung Biaya Tetap Total/Total Fixed Cost TFC adlah dengan cara menambah Biaya Tetap/Fixed Cost FC dengan Biaya Variabel/Variabel Cost VC. Biaya total TFC adalah keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan oleh perushaan untuk membeli semua keperluan baik barang maupun jasa yang akan digunaka dalam proses produksi demi menghasilkan/produksi suatu barang. Total Fixed Cost dihitung untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. Biaya Variabel Total/Total Variabel Cost TVC adlah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. Cara menghitung Biaya Rata-Rata/Average Variable Cost AFC adalah cara biaya total dibagi dengan jumlah menghitung Variabel Rata-Rata/Average Variabel Total TVC dengan jumlah menghitung biaya Total Rata-Rata/Average Total Cost AC adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah Marginal/Marginal Cost MC diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambaha produksi satu unit barang/produksi. Laporan Biaya Produksi Laporan biaya produksi disebut pula sebaga laporan harga pokok produksi. Perhitungan laporan biaya produksi ini mengutamakan perhitungan 3 hal yaitu Data produksi. Dibuat pelaporan mengenai rincian jumlah produk yang melalui proses pembuatan, jumlah produk yang telah selesai diproduksi, serta keseluruhan jumlah produksi yang dihasilkan dari awal sampai akhir dalam suatu yang dibebankan. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga satuan per produk / per barang yang didalamanya telah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan overhead harga pokok. Dibuat pelaporan mengenai rincian harga pokok ketika produk telah selesai diproduksi, dan memasuki departemen produksi, hingga memasuki gudang penemepatan produk yang telah selesai diproduksi. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi berfungsi sebagai dasar dalam menentukan harga jual. Untuk menetapkan harga jual, penting bagi perusahaan untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi batang yang akan dijual. Biaya tersebut sring disebut sebagai harga pokok produksi. UNSUR – UNSUR BIAYA PRODUKSI Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut Bahan Baku Langsung Direct Material Semua bahan baku yang secara fisik bisa diidentifikasi sebagai bagian dari barang jadi dan yang dapat ditelusuri pada barang jadi itu dengan cara yan sederhana dan ekonomis, atau merupakan setiap baha baku yang menjadu bagian yang tak terpisahkan dari produk contoh, dalam membuat pakaina pria, kain merupakan bahan langsung. Tenaga Kerja Langsung Direct Labour Tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produksi jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu atau merupakan upah yang diperoleh pekerja yang mengubah bahan dari keadaa mentah menjadi produk jadi. Sebagai contoh, upah yang dibayarkan kepada pekerja pabrik pakaian yang memotong kain dan menjahit hasil potongan tersebut aalah biaya tenaga kerja langsung. Overhead pabrik Factory Overhead Terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pabrik biasanya memasukkan semua buiaya manufaktur kecuali bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Terkadang biaya ini disebut sebagai overhead produksi manufacturing overhead atau beban pabrik factory burden. Overhead pabrik. Penekanannya disini adalah pada istilah biaya produksi. Sebagai contoh, upah pengendali persediaan adalah overhead pabrik. Namun, gaji seorang tugas penjualan merupakan beban pemasaran. Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu Biaya bahan baku idak langsungBiaya tenaga kerja tidak langsungBiaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetapBiaya reparasi dan pemeliharaan mesinBiaya lisrtik dan air pabrikBiaya asuransiOperasi lain-lain Perusahaan perlu mengkalkulasikan biaya produksi sebagai dasar perhitungan harga pokok produksi. Dalam menentukan harga pokok produksi perusahaan dapat menggunakan dua metode yaitu full costing dan variable costing. Pada metode full costing semua biaya produksi diperhitungkan baik yang bersifat variabel maupun yang bersifat tetap. Biaya-biaya produksi tersebut yaitu terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabbrik baik yang bersifat variabel maupun tetap sedangkan pada metode variable costing biaya produksi yang diperhitungkan hanyalah yang bersifat variabel saja. Metode penentuan harga pokok produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok roduksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan, yaitu full costing dan variable costing. Full Costing Full Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap ditambaha dengan biaya nonproduksi biaya pemasaran dan biaya adminsitrasi dan umum. Dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi. Variable Costing Variable Costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitunkan biaya produksi yang berperilaku variable ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel ditambah dengan biaya nonproduksi variabel biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variable dan biaya terdiri.
Caramenghitung Biaya Total Rata-Rata / Average Total Cost (AC) adalah dengan cara Biaya Total dibagi dengan jumlah produksi. 5. Biaya Marginal / Marginal Cost (MC) diperoleh melalui hasil penambahan Biaya Produksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit barang / produk. 2) Buat Laporan Biaya Produksi.
Pengertian Biaya Produksi Dan Biaya Non Produksi Sebelum menjalankan bisnis, memang diperlukan business plann yang baik. terutama straategi dalam menjalankan usaha, serta menghadapi resiko untuk meningkatkan skalaperusahaan menjadi cakupan yang lebih besar scale up. Untuk mcndapatkan keuntungan bisnis yang diharapkan, pelaku bisnis tentu sudah mengetahui bagaimana cara untuk mencapainya berdasarkan business plan yang telah dibuat sebelumnya. Salah satu hal yang perlu diiakukan adalah memperhitungkan mengenai biaya produksi. Tidak sedikit yang beranggapan bahwa biaya produksi adalah hal yang sepele sehingga menganggap remeh dan tidak menyertakannya dalam perhitungan untung rugi sebuah usaha. Namun sebaliknya, biaya produksi sangat penting dalam dunia bisnis. Perlu perhitungan yang tepat dan kalkulasi yang akurat ditambah dengan perhitungan biaya produksi demi tercapainya keuntungan bisnis yang diharapkan. Biaya adalah pengeluaran ekonomis yang diperlukan untukperhitungan proses produksi. Biaya ini didasarkan pada harga pasar yang berlaku dan pada saat proses ini sudah terjadi maupun belum téljadi. Menurut ilmu ekonomi, biaya terbagi menjadi dua yaitu biaya eksplisit dari biaya implisit. Biaya eksplisit adalah biaya-biaya yang terlihat secara fisik seperti uang. Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya yang tidak terlihat secara langsung yaitu misalnya penyusutan barang modal. 1 Biaya Produksi Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya~biaya ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya operasional barang / pabrik, dan lain sebagainya Biaya produksi ini harus diakumulasi secam cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi ini di perlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan kepada konsumen. Dalam memproduksi suatu barang tentunya diperlukan sebuah proses produksi yang panjang dan terencana dengan baik demi untuk menciptakan suatu produk yang benar-benar berkualitas Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya tersebut lah yang dapat dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan keuangan eksternal. a. Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan kategori ini dapat secara langsung dikenakan pada produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk.. Contoh Bahan baku langsung antara lain. Tepung terigu pada roti, pisang pada pisang goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk koreksi gigi, dll. b. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang berwujud atau penyediaan jasa.. Contoh dari tenaga kerja langsung ini misalnya, juru masak pada rumah makan, juru parkir pada pelayanan parkir, teller pada bank, sopir pada transjogja dll. c. Biaya Overhead Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi barang atau penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung, hanya biaya lembur yang dikategorikan dalam biaya overhead. Elemen-elemen biaya overhead pabrik Biaya bahan baku tidak langsung Biaya tenaga kerja tidak langsung Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin Biaya listrik dan air pabrik Biaya asuransi pabrik Operasi lain-lain 2 Biaya Non Produksi Biaya non produksi merupakan biaya yang erat kaitannyadengan fungsi pengembangan, pemasaran / distribusi, layanan pelanggan, desain maupun administrasi pada umumnya. Menurut Ilmu ekonomi, biaya non produksi dapat dibagi kedalam dua kategori yakni biaya penjualan yang melingkupi tentang biaya pemasaran / distribusi dan pelayanan kepada yang kedua adalah mengenai administrasi yang melingkupi biaya pengembangan dan adminitrasi umum a. Biaya Penjualan Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan barang atau ajasa. Biaya tersebut sering mengacu pada biaya mendapatkan pesanan/ pelanggan dan memenuhi pesanan/ pelanggan. Misalnya gaji tenaga penjual, iklan, pergudangan, pelayanan, pengiriman dll. b. Biaya Administrasi Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan administrasi umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik untuk pemasaran ataupun produksi. Contoh biaya administrasi adalah gaji manajemen puncak, biaya administrasi, pencetakan laporan tahunan, akuntansi umum, penelitian dan pengembangan dll. Biaya Penjualan/ pemasaran dan Administrasi adalah biaya yang tidak dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak dapat disimpan dibebankan pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh karena itu tidak satupun dari biaya ini tampak sebagai persediaan yang dilaporkan pada nareca. JENIS-JENIS BIAYA PRODUKSI Untuk mempermudah analisis kita dapat mengelompokkan biaya menjadi biaya variabel, tetap, total, marjinal, dan ratarata. a. Biaya Variabel Variabel Cost Biaya variabel variabel cost merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan sesuai dengan besarnya output. Semakin besar biaya output yang dihasilkan semakin besar pula biaya variabel, dan sebaliknya semakin kecil biaya yang dihasilkan maka semakin sedikit pula biaya variabel. Misalnya bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi output, tenaga kerja bagian produksi, staf bagian produksi, energi, untuk menjalankan mesin, dan bahan bakar. Perbandingan antara biaya variabel dan jumlah produksi barang menimbulkan tiga corak, biaya variabel yang bervariasi adalah Biaya proporsional, kenaikan biaya variabel yang dikeluarkan sama dengan jumah produksi. Biaya progresif, kenaikan biaya variabel lebih tinggi disbanding jumlah produksi. Biaya Degresif, kenaikan biaya variabel lebih kecil diandingkan dengan jumlah produksi. b. Biaya Tetap Fixed Cost Biaya tetap fixed cost adalah biaya yang harus ada dalam proses produksi dipengaruhi oleh besar kecilnya unit barang dan jasa yang diproduksi. Biaya ini biasanya terdiri dari pembayaran kontrak atas bangunan, pembayaran bunga atas utang, sewa peralatan, gaji pegawai tetap, dan sebagainya. Biaya-biaya ini harus tetap dikeluarkan meskipun perusahaan menambah produksi, mengurangi produksi atau bahkan tidak berproduksi sama sekali karena tidak terpengaruh oleh jumlah produksi. Biaya ini senantiasa konstan selama proses produksi berlangsung, sehingga apabila digambarkan dalam bentuk grafik akan terlihat seperti garis lurus mendatar. c. Biaya Total Biaya total adalah biaya keseluruhan yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang/jasa. Biaya total didapat dari menjumlahkan biaya tetap dengan biaya variabel, atau Dengan TC =Total Cost biaya total FC = Fixed Cost biaya tetap VC = Variabel Cost biaya variabel d. Biaya Marjinal Biaya marjinal adalah konsep biaya terpenting dalam ilmu marjinal menunjukkan tambahan biaya yang diperlukan untuk memproduksi satu unit tambahan output. Katakanlah sebuah perusahaan memproduksi 100 unit televisi, dengan biaya total Jika biaya total produksi 101 unit televise adalah Rp. Biaya marjinal produksi televise adalah Rp. Untuk 1 unit tambahan. e. Biaya Rata-rata Avrage Cost Perhitungan biaya rata-rata sangat diperlukan karena apabila dibandingkan dengan pendapatan rata-rata suau perusahaan, kita akan mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami kerugian atau sebaliknya. Biaya total rata-rata average total cost Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi jumlah unit yang diproduksi atau Dengan ATC = Average Total Cost biaya total rat-rata TC = Total Cost Biaya total Q = Quantity kuantitas barang yang diproduksi f. Biaya tetap rata-rata average fixed cost Biaya tetap rata-rata atau Average Fixed Cost AFC adalah biaya tetap yang dibutuhkan untuk satuan hasil produksi. Biaya tetap rata-rata diperoleh dengan membagi total jumlah biaya tetap dengan total jumlah produksi atau Dengan AFC = Average Fixed Cost biaya tetap rat-rata TFC = Total Fixed Cost total biaya tetap Q = Quantity kuantitas barang yang diproduksi Semakin banyak barang yang diproduksi, maka akan semakin sedikit proporsi biaya tetap yang melekat pada barang tersebut. Dengan kata lain, semakin banyak barang yang diproduksi, semakin kecil biaya tetap rataratanya. Biaya variabel rata-rata average variable cost Biaya variabel rata-rata atau average variable cost AVC adalah biaya variabel untuk tiap unit yang dihasilkan. Biaya varabel rat-rata diperoleh dengan membagi total biaya variabel dengan total jumlah produksi atau Dengan AVC = Average Variable Cost biaya variabel rata-rata TVC = Total Variable Cost biaya variabel total Q = Quantity kuantitas barang yang diproduksi HARGA POKOK PRODUKSI a. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi meliputi keseluruhan bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa. Harga pokok produksi terdiri atas tiga komponen utama, yaitu Bahan baku langsung yang meliputi biaya pembelian bahan, potongan pembelian, biaya angkut pembelian, biaya penyimpanan, dan lain-lain. Tenaga kerja langsung yang meliputi semua biaya upah karyawan yang terlibat secara langsung dalam proses pembuatan bahan baku menjadi barang jadi atau barang yang siap dijual. Biaya overhead pabrik meliputi semua biaya-biaya diluar dari biaya perolehan biaya bahan baku langsung dan upah langsung. Mulyadi 201017 menyatakan bahwa metode penentuan harga pokok produksi adalah cara perhitungan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi. Dalam memperhitungkan unur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi terdapat dua pendekatan yaitu full costing dan variabel costing. Full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang yang berperilaku variabel maupun tetap, dengan demikian harga pokok produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi. Mulyadi 2010 18 menyatakan bahwa variabel costing adalah merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku varaibel ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Harga pokok produksi berfungsi sebagai dasar dalam menentukan harga jual. Untuk menetapkan harga jual, penting bagi perusahaan untuk mengetahui besarnya biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi barang yang akan dijual. Biaya tersebut sering disebut sebagai harga pokok produksi. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa harga pokok produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang atau jasa. Harga pokok memiliki fungsi sebagai berikut Harga pokok sebagai penetapan harga jual. Harga pokok merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh perusahaan karena harga pokok dapat memberikan pengaruh terhadap penentuan harga jual produk tertentu. Harga pokok sebagai dasar penetapan laba. Apabila perusahaan telah membuat perhitungan harga pokok maka perusahaan dapat menetapkan laba yang diharapkan yang akan mempengaruhi tingkat harga jual suatu produk tertentu. Harga pokok sebagai dasar penilaian efisiensi. Harga pokok dapat dijadikan dasar untuk mengontrol pemakaian bahan, upah dan biaya produksi tidak langsung. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan harga pokok standar terlebih dahulu dan kemudian membandingkan dengan harga pokok yang aktual atau yang sebenarnya terjadi. Apakah terdapat selisih antara perhitungan kedua harga pokok tersebut, apabila ada selisih negatif berarti proses produksi yang dilaksanakan belum efisien dan perusahaan perlu menngetahui penyebab terjadinya selisih tersebut, sehingga dapat diambil tindakan koreksi untuk memperbaki kesalahan tersebut sedangkan bila ada selisih positif maka perlu ditelusuri terlebih lanjut atas selisih tersebut apakah karena perusahaan telah menjalankan proses produksi secara efisien atau perhitungan harga pokok standar yang kurang tepat. Harga pokok sebagai dasar pengambilan berbagai keputusan manajemen. Harga pokok merupakan suatu pedoman penting sekaligus sebagai suatu dasar untuk pengambilan keputusan khusus perusahaan, misalnya Menetapkan perubahan harga penjualan. Menetapkan penyesuaian proses produksi. Menetapkan strategi persaingan di pasaran luas. Merencanakan ekspansi perusahaan. Pengambilan keputusan-keputusan khusus manajemen, seperti apakah akan membeli atau membuat sendiri suatu suku cadang, apakah menerima suatu pesanan khusus dengan harga khusus atau tidak. PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI Untuk menghitung biaya produksi diperlukan sebuah contoh yang akan disajikan dibawah ini. Diketahui untuk membuat sebuah model atau prototype produk sepeda sebanyak 5 unit dibutuhkan biaya sebagai berikut Pembelian bahan baku Rp Diskon pembelian 10 % dari bahan baku Ongkos angkut Rp 100. 000. Bahan penolong Rp 100. 000 Biaya tenaga kerja Rp 100. 000 sebanyak 3 orang Biaya Sewa gedung Rp Biaya Listrik Rp Diminta 1. Hitunglah Biaya Bahan Baku 2. Hitunglah Biaya Overhead Pabrik 3. Hitunglah Biaya Produksi. 4. Hitunglah harga penjualan produk per unit Perhitungan biaya bahan baku Pembelian bahan baku Ongkos angkut Potongan pembelian Pembelian bersih Jadi biaya bahan baku sebesar Rp. Perhitungan biaya overhead pabrik Bahan penolong Biaya listrik Biaya sewa gedung BOP Jadi biaya overhead pabrik sebesar Rp. Perhitungan Biaya Produksi Biaya Bahan Baku Biaya Overhead Pabrik Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya Produksi Jadi biaya produksi untuk pembuatan model sepeda adalah sebesar Rp Target produksi 5 unit, maka harga pokok produksi satu unit sepeda adalah Rp. Untuk mengambil keuntngan 20 % dari harga produksi maka penjual harus menjual produknya sebesar Daftar Pustaka Ayuningsih, Ulfa Rahmatiyah dkk. 2018. Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK. Kelas XI Surakarta Mediatama Widiastuti, Ida Ayu dkk. 2017. Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK. Kelas XI. Jakarta Pustaka Mulia. Modul Produk Kreatif dan Kewirausahaan PPGJ 2018
Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan KD 3.6&4.6 - ANALISIS LEMBAR KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK KREATIF BANGUNAN; Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan KD 3.7&4.7 - MENGANALISIS BIAYA PRODUKSI PROTOTYPE PRODUK BARANG ATAU JASA; Materi Produk Kreatif dan Kewirausahaan KD 3.8&4.8 - PROSES KERJA DAN PENGUJIAN PROTOTYPE
+29 Contoh Soal Desain Produk Dan Jasa References Dikdasmen ID from Apa Itu Biaya Produksi Prototype? Biaya produksi prototype adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk atau jasa yang masih dalam tahap percobaan. Biaya ini biasanya digunakan untuk mengembangkan produk atau jasa yang baru, atau untuk memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada. Prototipe adalah versi awal dari produk atau jasa, yang digunakan untuk menguji dan mengevaluasi sebelum membuat produk atau jasa yang akhirnya akan diproduksi. Biaya produksi prototype ini biasanya meliputi biaya material, biaya tenaga kerja, biaya mesin, biaya overhead, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk membuat prototipe. Pentingnya Biaya Produksi Prototype Biaya produksi prototype memiliki peran penting dalam mengembangkan produk atau jasa yang baru atau perbaikan produk atau jasa yang sudah ada. Dengan menggunakan biaya produksi prototype, perusahaan dapat mengetahui apakah produk atau jasa yang mereka buat dapat berhasil atau tidak. Jika produk atau jasa berhasil, maka perusahaan dapat mulai memproduksi dengan biaya yang lebih rendah. Namun, jika produk atau jasa tidak berhasil, maka perusahaan akan mengurangi biaya produksi yang telah dikeluarkan untuk membuat prototipe. Selain itu, biaya produksi prototype juga dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa sehingga pelanggan dapat merasakan manfaat dari produk atau jasa yang dibuat. Komponen Biaya Produksi Prototype Biaya produksi prototype terdiri dari berbagai komponen biaya yang berbeda. Komponen biaya ini meliputi biaya material, biaya tenaga kerja, biaya mesin, biaya overhead, dan biaya lain yang diperlukan untuk membuat prototipe. Biaya material berupa biaya bahan baku yang diperlukan untuk membuat prototipe. Biaya tenaga kerja berupa biaya upah langsung, upah tidak langsung, dan biaya lain yang dibayarkan kepada para pekerja yang terlibat dalam pembuatan prototipe. Biaya mesin adalah biaya untuk menyewa atau membeli mesin yang diperlukan untuk membuat prototipe. Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan untuk biaya administrasi, biaya pengiriman, biaya perawatan mesin, dan biaya lain yang diperlukan untuk membuat prototipe. Kegunaan Biaya Produksi Prototype Biaya produksi prototype memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh perusahaan. Selain mengetahui apakah produk atau jasa yang dibuat dapat berhasil atau tidak, biaya produksi prototype juga dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa. Dengan menggunakan biaya produksi prototype, perusahaan dapat dengan mudah membuat produk atau jasa yang berkualitas tinggi dan memiliki kelebihan dibandingkan produk atau jasa lain. Selain itu, biaya produksi prototype juga dapat menghemat biaya produksi yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Contoh Soal Biaya Produksi Prototype Produk Barang dan Jasa Berikut adalah contoh soal biaya produksi prototype produk barang dan jasa Berapakah biaya material yang diperlukan untuk membuat prototipe produk barang? Berapakah biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat prototipe produk jasa? Berapakah biaya mesin yang diperlukan untuk membuat prototipe? Berapakah biaya overhead yang diperlukan untuk membuat prototipe? Berapakah biaya lain yang diperlukan untuk membuat prototipe? Kesimpulan Biaya produksi prototype adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk atau jasa yang masih dalam tahap percobaan. Biaya ini berguna untuk mengembangkan produk atau jasa baru, atau untuk memperbaiki produk atau jasa yang sudah ada. Biaya produksi prototype terdiri dari biaya material, biaya tenaga kerja, biaya mesin, biaya overhead, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk membuat prototipe. Dengan menggunakan biaya produksi prototype, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang akan diproduksi, serta menghemat biaya produksi yang akan dikeluarkan. Navigasi pos Jadwal Simulasi Unbk 20192020 Kunci Ujian from Jadwal Ujian Nasional SD 2020 Berita baik bagi para pelajar SD yang… 32+ Contoh Soal Procedure Text How To Operate Kumpulan Contoh Soal from Contoh Soal Procedure Text Pilihan Ganda Apa…

KD 3.6 dan 4.6 Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kompli Produksi Siaran dan Program Televisi (PSPT) Hola. Semangat pagi selalu. Dalam seri tulisan untuk materi belajar Produk Kreatif dan Kewirausahaan, kita sudah belajar tentang desain dan proses pembuatan prototype dan kemasan produk barang/jasa.

PENGERTIAN BIAYA Untuk memahami arti biaya, seseorang harus memahami proses yang digunakan dalam menentukan biaya. Memperbaiki penentuan biaya akan merupakan faktor kunci dalam pengembangan dalam bidang manajemen biaya. Biaya Biaya adalah kas atau nilai yang setara kas yang dikorbankan untuk produk yang diharapkan dapat membawa keuntungan masa kini dan masa yang akan datang bagi organisasi. Disebut “setara dengan kas” karena asset non-kas dapat ditukar dengan produk yang diinginkan. Biaya dikeluarkan untuk menghasilkan manfaat dalam bentuk pendapatan di masa kini maupun di masa datang. Dengan demikian biaya digunakan untuk menghasilkan manfaat pendapatan disebut beban. Oleh karenanya Setiap periode, beban tersebut dikurangkan dari pendapatan pada laporan Laba Rugi. Kerugian adalah biaya yang kedaluarsa tanpa menghasilkan manfaat pendapatan pada satu periode. Misalnya Persediaan yang rusak akibat kebakaran dan tidak diasuransikan dapat diklasifikasikan sebagai kerugian dalam Laporan Laba Rugi. Sementara Biaya yang tidak kedaluarsa dalam suatu periode tertentu dikelompokkan sebagai aktiva dan muncul pada Neraca. Misalnya Mesin dan komputer adalah contoh aktiva yang berumur lebih dari satu periode. Prinsip utama dalam pembedaan antara biaya sebagai beban atau sebagai aktiva adalah soal penentuan waktu, yakni apakah biaya tersebut digunakan dalam satu periode atau lebih dari satu periode. Obyek Biaya Obyek biaya adalah segala hal seperti produk, pelanggan, departemen, proyek, kegiatan dan yang lain dimana biaya-biaya diukur dan dibebankan. Misalnya, bila ingin menentukan berapa biaya untuk membuat pisang goreng, maka obyek biaya adalah pisang goreng. Bila ingin menentukan biaya operasi sebuah program studi dalam sebuah Universitas maka obyek biaya adalah program studi. Bila tujuannya adalah menentukan biaya proyek pengembangan produk maka obyek biaya adalah proyek pengembangan produk baru. Kegiatan Kegiatan adalah suatu unit dasar dari kerja yang dilakukan dalam suatu organisasi. Definisi lain dari kegiatan adalah keseluruhan tindakan dalam organisasi yang berguna bagi manajer untuk maksud perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan. Pada masa sekarang, kegiatan telah menjadi isu utama sebagai obyek biaya yang penting.. Kegiatan memainkan peran penting dalam proses pembebanan biaya pada obyek biaya yang lain. Contoh kegiatan yang semacam itu antara lain memelihara peralatan, merancang produk, menagih pelanggan dll. Kegiatan dijelaskan oleh kata kerja tindakan dan obyek yang menerima tindakan. Misal kegiatan merancang produk maka kata kerja tindakannya adalah ”merancang” dan obyek yang menerima adalah ”produk”. BIAYA PRODUK BERWUJUD DAN JASA Keluaran organisasi setidaknya ada satu dari dua jenis yang mewakili obyek biaya, yakni produk berwujud dan jasa. Produk berwujud adalah barang yang diproduksi dengan mengubah bahan baku melalui penggunaan bahan, tenaga kerja dan masukan lain. Organisasi yang memproduksi produk berwujud disebut organisasi pemanufakturan. Jasa adalah tugas atau kegiatan yang dilakukan untuk pelanggan atau kegiatan yang dilakukan pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas organisasi. Jasa juga diproduksi dengan menggunakan bahan baku, tenaga kerja dan masukan lain. Organisasi yang memproduksi barang tak berwujud disebut organisasi jasa. Ada tiga dimensi perbedaan antara produk berwujud dan jasa, yakni Tidak berwujud artinya bahwa pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, mendengar, atau mencicipi jasa sebelum dibeli. Hal sebaliknya adalah produk tahan lama. Tidak tahan lama berarti bahwa jasa tidak dapat terpisahkan. Artinya, produsen jasa dan pembeli jasa biasanya harus berada dalam hubungan langsung agar terjadi pertukaran. Akibatnya jasa sering kali tidak dapat dipisahkan dari produsennya. Biaya Produk Biaya produk adalah pembebanan biaya yang memenuhi tujuan manajerial yang telah ditetapkan. Dengan demikian biaya produk bergantung pada tujuan manajerial yang hendak dicapai. Artinya biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Misalnya metode pembebanan biaya alokasi untuk tujuan pelaporan keuangan, sedang metode penelusuran langsung dan penelusuran pendorong/ penggerak ditujukan untuk menyediakan pembebanan biaya produk individu yang akurat yang diperlukan untuk perencanaan manajerial dan pengambilan keputusan. Yang perlu diingat adalah bahwa penggunaan perhitungan harga pokok yang lebih banyak dari yang diperlukan akan dapat menimbulkan kebingungan terutama bagi manajer non-keuangan dan dapat mengurangi kredibilitas sistem informasi manajemen biaya. BIAYA PRODUKSI DAN BIAYA NON PRODUKSI Salah satu tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan harga pokok produk untuk kepentingan pelaporan keuangan eksternal. Oleh karenanya, kesepakatan eksternal mengharuskan biaya diklasifikasikan berdasarkan funsionalnya yakni biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang berhubungan dengan produksi barang atau penyediaan jasa. Biaya non produksi adalah biaya yang berhubungan dengan fungsi penjualan dan administrasi. Untuk produksi barang berwujud, biaya produksi dan biaya non produksi sering mengacu pada istilah biaya manufaktur dan biaya non manufaktur. Biaya Produksi Biaya produksi selanjutnya diklasifikasikan menjadi tiga elemen yakni biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Tiga elemen biaya tersebut lah yang dapat dibebankan pada produk untuk kepentingan laporan keuangan eksternal. Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Bahan Baku Langsung adalah biaya bahan baku yang dapat ditelusuri pada barang dan jasa yang dihasilkan. Biaya dari bahan-bahan kategori ini dapat secara langsung dikenakan pada produk karena pengamatan secara fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah yang dikonsumsi oleh tiap produk.. Contoh Bahan baku langsung antara lain. Tepung terigu pada roti, pisang pada pisang goreng. Kain kafan untuk jasa penguburan, kawat untuk koreksi gigi, dll. Biaya Tenaga Kerja Langsung Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau penyediaan jasa yang dihasilkan. Pengamatan fisik dapat digunakan untuk mengukur jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk memproduksi barang berwujud atau penyediaan jasa.. Contoh dari tenaga kerja langsung ini misalnya, juru masak pada rumah makan, juru parkir pada pelayanan parkir, teller pada bank, sopir pada transjogja dll. Biaya Overhead Biaya Overhead adalah semua biaya produksi selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Banyak masukan yang diperlukan untuk memproduksi barang atau penyediaan jasa selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung. Perlu diingat dari komponen biaya tenaga kerja langsung, hanya biaya lembur yang dikategorikan dalam biaya overhead. Biaya Non Produksi Biaya Penjualan dan Administrasi Biaya Penjualan adalah biaya-biaya yang diperlukan untuk memasarkan dan mendistribusikan barang atau ajasa. Biaya tersebut sering mengacu pada biaya mendapatkan pesanan/ pelanggan dan memenuhi pesanan/ pelanggan. Misalnya gaji tenaga penjual, iklan, pergudangan, pelayanan, pengiriman dll. Biaya Administrasi adalah semua biaya yang berhubungan dengan administrasi umum organisasi yang tidak dapat diestimasi secara tepat baik untuk pemasaran ataupun produksi. Contoh biaya administrasi adalah gaji manajemen puncak, biaya administrasi, pencetakan laporan tahunan, akuntansi umum, penelitian dan pengembangan dll. Biaya Penjualan/ pemasaran dan Administrasi adalah biaya yang tidak dapat disimpan atau disebut biaya periode. Biaya periode yang tidak dapat disimpan dibebankan pada periode dimana biaya tersebut terjadi. Oleh karena itu tidak satupun dari biaya ini tampak sebagai persediaan yang dilaporkan pada nareca. BIAYA UTAMA DAN KONVERSI Biaya utama adalah penjumlahan biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedang biaya konversi adalah penjumlahan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead. Untuk perusahaan manufaktur biaya konversi diartikan sebagai biaya mengubah bahan baku menjadi produk akhir. Hendra Poerwanto G ANALISA BIAYA PRODUKSI Sebagai seorang Enterpleneur haruslah tau cara menghitung biaya produksi untuk mengetahui laba/ rugi suatu perusahaan usaha yang dilakukan, roda produksi perusahaan setiap harinya memproduksi barang dan jasa yang dinikmati konsumen. Semua perusahaan mulai dari perusahaan raksasa multinasional hingga kepedagang kaki lima mengeluarkan biaya agar bisa menyediakan barang dan jasa yang dapat dimanfaatkan konsumen. Biaya peluang opportunity cost adalah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena mengambil sebuah pilihan. Biaya tetap FC Biaya yang jumlahnya tidak berubah ketika kuantitas output berubah. Biaya ini akan tetap ada walaupun perusahaan tidak melakukan produksi. Yang termasuk biaya ini Sewa ruangan took, gaji pegawai, dan penyusutan mesin-mesin. Biaya Variable VC Merupakan biaya yang jumlahnya berubah ketika jumlah barang yang diproduksi berubah. Yang tergolong biaya variable adalah biaya pembelian bahan mentah atau bahan dasar yang digunakan untuk prosuksi. Biaya Total TC Merupakan seluruh biaya atau pengeluaran yang dibayar perusahaan untuk membeli berbagai input barang atau jasa untuk keperluan produksi. RUMUS BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABLE TC = FC + VC NB Biaya tetap Berapapun jumlah barang yang diproduksi, jumlah biaya tetap sama. Biaya Variable Jumlah biaya berubah-ubah besarnya tergantung pada kualitas produksi.
Membuat prototype/ model produk kreatif 7. Membuat kemasan dan merek (brand) produk kreatif Desain dan kemasan Kata kunci: desain, kemasan, fungsi desain dan kemasan A. Pengertian Desain Produk Desain Produk merupakan terjemahan dari Industrial Design. Desain produk Pengujian, dan Pelaksanaan manufaktur atau jasa.
Uploaded byaji pradana 0% found this document useful 0 votes60 views5 pagesCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes60 views5 pagesBab 7 Menganalisis Biaya Produksi Prototype Produk Barang JasaUploaded byaji pradana Full descriptionJump to Page You are on page 1of 5Search inside document You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Buy the Full Version Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Materi Kurikulum Merdeka Buku Ajar. ATP PKK Maarif 04 Buku Digital-BAHAN AJAR PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN MENUJU KURIKULUM MERDEKA BELAJAR.pdf.
0% found this document useful 0 votes312 views5 pagesOriginal TitleBiaya Produksi Prototipe Produk Barang dan Jasa © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes312 views5 pagesBiaya Produksi Prototipe Produk Barang Dan Jasa 2Original TitleBiaya Produksi Prototipe Produk Barang dan Jasa to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. . 199 14 32 188 89 398 18 431

materi biaya produksi prototype produk barang jasa