4 Amati dan catat hasil pengamatan anda. Gambar 5.1. Pengaruh gaya magnet pada beberapa benda 2. Percobaan II Tujuan Percobaan Melalui percobaan magnet, siswa dapat menjelaskan bahwa kutub-kutub magnet senama saling tolak menolak dan yang tak senama saling tarik menarik 3. Cara Kerja 1. Siapkanlah dua buah magnet di atas meja. 2.
Tuesday, December 25, 2012 Edit Kutub utara selatan sebuah sebuah magnet batang kita gantung, maka kedua ujungnya selalu menunjuk arah utara selatan. Ujung yang menunjuk arah utara disebut kutub utara dan ujung yang menunjuk arah selatan disebut kutub selatan. Jika dua buah magnet kita dekatkan maka kutub-kutub sejenis tolak menolak dan kutub-kutub tidak sejenis tarik medan magnetik di sekitar magnet batang. Bentuk medan magnetik di sekitar magnet batang dapat dilukiskan dengan garis-garis khayal yang kita sebut garis-garis gaya. Garis-garis gaya dengan tanda anak panah menampilkan medan magnetik dari magnet batang. Kita definisikan arah medan magnetik ini pada titik mana saja sebagai arah gaya yang akan dialami oleh sebuah kutub utara yang diletakkan pada titik kita amati garis-garis gaya pada gambar di atas kita akan mendapatkan tiga buah aturan tentang garis=garis gaya magnetik 1. garis-garis gaya magnetik tidak pernah berpotongan 2. garis-garis gaya magnetik selalu keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan 3. tempat dengan garis-garis gaya rapat menyatakan medan magnetik kuat, sebaliknya tempat dengan garis-garis gaya renggang menyatakan medan magnetik lemah. Medan Magnetik di sekitar penghantar berarus listrik. Dari percobaan Oersted diperoleh dua kesimpulan 1. di sekitar penghantar berarus listrik terdapat medan magnetik 2. arah gaya magnetik bergantung pada arah arus listrik yang mengalir dalam a Kawat ketika belum dialiri arus listrik, jarum kompas berimpit dengan kawat. b Kawat dialiri arus listrik ke arah selatan maka jarum kompas akan menyimpang ke arah timur c Kawat dialiri arus listrik ke arah utara maka jarum kompas akan menyimpang ke arah barat. Percobaan di atas membuktikan bahwa ketika kawat dialiri arus maka akan ada medan magnet yang timbul di sekitar kawat, hal ini bisa dibuktikan dengan menyimpangnya jarum kompas. Arah medan magnet yang ditimbulkan dapat ditentukan dengan menggunakan aturan tangan kanan. Ibu jari menunjukkan arah arus listrik I dan keempat jari menunjukkan arah medan magnet B. Menentukan arah medan magnetik di sekitar penghantar lurus berarus. Arah medan magnetik dapat dengan mudah divisualkan oleh kaidah tangan kanan Bila kita menggenggam penghantar lurus dengan tangan kanan sedemikian sehingga ibu jari menunjukkan arah arus listrik, maka lipatan keempat jari lainnya menyatakan arah putaran garis-garis gaya magnetik. Bentuk Medan magnetik di sekitar penghantar medan magnetik di sekitar penghantar melingkar berarus ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Medan Magnetik di sekitar kumparan berarus Gambar tersebut menunjukkan sebuah kumparan solenoide berarus, yang dapat kita anggap sebagai sejumlah kawat melingkar loo yang terbentang sepanjang sumbu loop. Perhatikan setiap bagian dari setiap loop menyumbang ke medan magnetik melalui pusat kumparan. Karena itu, medan magnetik di dalam sebuah kumparan jauh lebih kuat daripada medan magnetik di dekat seutas kawat lurus panjang atau di dekat sebuah loop kawat. Dari gambar di bawah ini juga tampak bahwa medan magnetik di luar kumparan mirip dengan medan magnetik yang dihasilkan oleh sebuah magnet batang. Dengan demikian ujung-ujung kumparan akan berlaku sebagai kutub utara selatan. Kutub utara sebuah kumparan dengan mudah ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan "Jangan Lupa Komentar Ya" LaporanPercobaan Gaya Magnet Oleh : Avid Laporan Praktikum Gaya Magnet 1. Alat dan Bahan a. Magnet batang b. Jarum jahit c. Alumunium d. Seng e. Seuta Benag jahit f. Potongan plastik g. Potongan kertas h. Statif i. Isolatif plastif 2. Cara kerja a. Isilah lembar kerja sesui petunjuk b. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuan c. Amati apa yang terjadi d
– Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda disekitarnya sebab memiliki sifat kemagnetan atau magnetis. Kemagnetan atau magnetis yaitu kemampuan benda untuk menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Gaya magnet mampu menimbulkan tertariknya benda-benda di sekitarnya. Kekuatan magnet menarik benda-benda tertentu disebut gaya magnet. Medan magnet adalah kawasan atau wilayah yang dipengaruhi oleh gaya magnet. Medan magnet tidak mampu kita lihat, tetapi dapat digambarkan. Besar medan magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet mampu ditunjukan dengan memakai serbuk besi yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula memakai kompas. Arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya magnet. Garis gaya magnet memiliki ciri antara lain sebagai berikut Garis gaya magnet mempunyai arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub selatan. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat memperlihatkan medan magnetik yang kuat, sedangkan kawasan yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah Laporan Percobaan Medan Magnet Tujuan Percobaan Mengidentifikasi medan magnet Alat dan materi 1..Magnet 2. Serbuk besi yang diperoleh dari gundukan pasir 3. Kertas karton berukuran A4 Langkah-langkah Langkah-langkah Percobaan Taruhlah magnet di bawah kertas karton berukuran A4. Taburkan serbuk besi secukupnya di atas kertas karton tersebut. Ketuklah kertas karton secara perlahan. Gerakkan magnet di seputar kertas. Jauhkan magnet dari kertas. Hasil Percobaan Di tempat sekitar kutub magnet garis-garis yang dibentuk oleh pasir besia sangat rapat. Di bab tengah magnet garis-garis yang terbentuk oleh pasir besi lebih renggang bila dibandingkan dengan tempat di sekitar kutub magnet.. Kesimpulan Dari pengamatan yang telah dilakukuan mampu disimpulkan bahwa medan magnet paling berpengaruh ialah di sekitar kutub magnet yang ditunjukan oleh rapatnya garis-garis yang dibuat oleh pasir besi. Sedangkan pada bagian tengah magnet memiliki medan magnet yang kurang berpengaruh yang ditunjukan dengan renggangnya garis-garis yang dibentuk oleh pasir besi. Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya.. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. tempat di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. Terima kasih telah membaca artikel di website semoga bisa memberikan informasi yang bermanfaat bagi kamu dan bisa dijadikan referensi. Artikel ini telah dimuat pada kategori pendididkan Jangan lupa share ya jika artikelnya bermanfaat. Salam admin ganteng..!!
ManfaatMedan Magnet. Ada beberapa manfaat dari medan dalam kehidupan sehari-hari seperti di bawah ini. Ngelindungin kehidupan biologis di bumi dari radiasi luar angkasa melalui medan magnetik bumi; Ngebuat generator listrik menyala; Navigasi secara umum karena kutubnya sama dengan arah jarum kompas; Setelah kamu belajar tentang medan magnet
80% found this document useful 10 votes20K views10 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?80% found this document useful 10 votes20K views10 pagesModul 8 - Kegiatan Praktikum 2 - Percobaan Bentuk Medan MagnetJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
PDGK4107MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET KEMAGNETAN: BENTUK MEDAN MAGNET A. TUJUAN PERCOBAAN Menunjukkan bentuk medan magnet sebuah magnet batang dengan menggunakan serbuk besi. B. ALAT DAN BAHAN 1. Karton putih 1 lembar 2. Magnet batang 1 buah 3. Serbuk besi secukupnya C. LANDASAN TEORI Dalam kehidupan sehari-hari, ada banyak sekali benda-benda di Medan magnet ini sebenarnya bukan hal asing di rutinitas sehari-hari manusia. Dimana medan magnet ini memang mudah ditemui penerapannya di sekitar. Salah satu contohnya yaitu penggunaan generator listrik. Pada saat generator bergerak oleh energi mekanik, maka akan menghasilkan energi listrik. Kondisi demikian terjadi akibat terbentuknya induksi sebagai bentuk interaksi antara kumparan dan medan magnet yang ada di dalam generator. Lalu, apa itu medan magnet? Nah pada artikel ini kita mengupas hingga tuntas mengenai materi medan magnet. Mulai dari pengertian, sejarah, rumus hingga contoh penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Mari langsung saja simak pembahasan berikut ini. apa yang dimaksud dengan medan magnet? Medan magnet adalah area atau ruang yang ada di sekitar benda magnetik. Anda akan mudah memahaminya jika melihat gambar arah medan magnet berikut ini. gambar medan magnet Berdasarkan gambar di atas, Anda dapat melihat bagaimana magnet yang membentuk suatu daerah magnetik. Garis-garis dengan anak panah yang ditampilkan menggambarkan bagaimana interaksi antara kutub utara dan kutub selatan pada magnet. Kekuatan medan magnet ditentukan melalui rapat tidaknya garis-garis yang tergambar. Semakin rapat garisnya, maka artinya medan magnet yang nantinya dihasilkan juga akan semakin menguat. Sebaliknya, apabila garis-garisnya renggang, maka medan magnet yang ditimbulkan akan semakin lemah. Selain itu, medan magnet dapat terbentuk apabila kutub utara dan selatan saling berdekatan. Jika dua kutub yang berdekatan jenisnya sama, maka tidak akan terjadi medan magnet. Justru, kedua benda magnetik tersebut akan saling bertolak belakang. Cobalah mempraktikkannya sendiri di rumah, ya? Rumus Medan Magnet Perlu diketahui, medan magnet juga bisa terbentuk akibat dari adanya aliran arus listrik. Untuk mengetahui besarnya, kita bisa menggunakan rumus medan magnet sebagai berikut. rumus medan magnet Keterangan B besar medan magner T μ­0 konstanta permeabilitas I kuat arus listrik A r jarak kabel m Kurang lebih itulah rumus yang digunakan untuk menghitung medan magnet. Kemudian, untuk mencari kuat arus aliran listrik yang masuk, maka Anda perlu menggunakan rumus berikut ini Sejarah Ditemukannya Medan Magnet Magnet pertama kali ditemukan oleh masyarakat zaman dahulu, lebih tepatnya yakni di daerah kecil bernama Magnesia. Kemudian pada sekitar tahun 1269, seorang ilmuan bernama Petrus Peregrinus de Maricourt mulai melakukan penelitian lebih lanjut tentang magnet. Dengan bantuan jarum besi dan bola magnet, dia mencoba memetakan medan magnet. Alhasil dia melihat garis-garis yang saling bersilangan di antara dua titik yang berbeda. Dua titik tersebut kemudian dia sebut sebagai kutub. Penelitian lebih lanjut mengenai medan magnet kemudian direplikasi oleh William Gilbert pada tahun 1600. Dimana replikasi penelitian tersebut ditulis ke dalam buku yang berjudul De Magnete. Berawal dari terbitnya buku tersebut, pengetahuan tentang magnet kemudian mulai dimasukkan ke dalam ranah ilmu sains. Berbagai penelitian akhirnya dilakukan oleh para ilmuan hingga memunculkan teori-teori baru. Salah satu peneliti yang fokus mengujinya yakni Michael dia berhasil menemukan teori induksi elektromagnetik. Sejarah mencatat kurang lebih penelitian tersebut ditemukan pada tahun 1831. Teori ini menjelaskan bahwa perubahan medan magnet dapat menghasilkan medan listrik. Bahkan hingga sekarang kita mengenalnya dengan hukum induksi Faraday. Perkembangan Penelitian Medan Magnet Perjalanan penelitian mengenai medan magnet tidak berhenti pada hukum induksi Faraday saja. Pengetahuan tentang magnet nyatanya terus mengalami perkembangan. Hingga pada tahun 1887, Mikola Tesla berhasil membuat motor listrik yang juga memanfaatkan medan magnet. Penemuan ini membuatnya memperoleh hak paten motor listrik pada 1888. Di abad ke-20, kajian tentang magnet semakin luas dan menjurus ke pengembangan ilmu baru. Misalnya saja seperti mekanika kuantum, relativitas khusus, dan elektrodinamika klasik. Hingga saat ini penelitian mengenai magnet terus berlanjut untuk menemukan inovasi baru di bidang sains. 3 Contoh Penerapan Medan Maget dalam Kehidupan Sehari-Hari Melalui penjelasan di atas, kita bisa mengetahui perbedaan magnet dan medan magnet. Lalu, apa saja contoh penerapan medan magnet dalam kehidupan sehari-hari? Berikut adalah contoh-contoh penerapan medan magnet yang bisa Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari. 1. Pengeras Suara contoh penerapan medan magnet pada pengeras suara Jika Anda perhatikan, suara yang keluar dari pengeras suara speaker akan terdegar jauh lebih kencang. Hal ini ternyata disebabkan oleh pengaruh medan magnet. Penerapan medan magnet dalam pengeras suara yaitu sinyal suara yang ditangkap oleh pengeras akan bergabung dengan medan magnet yang ada di dalamnya. Dengan begitu, hasil suara yang dikeluarkan akan terdengar jauh lebih keras dalam segi volume. 2. Pintu Kulkas contoh penerapan medan magnet pada pintu kulkas Tahukah Anda, ternyata pintu kulkas bisa menutup dengan rapat akibat adanya medan magnet. Untuk mengetahuinya, cobalah menempelkan besi pada pintu. Kemudian lihat apa yang terjadi? Tentu saja, besi tersebut pasti akan melekat pada pintu kulkas. Itu menandakan, jika pintu pada kulkas juga menerapkan penggunaan medan magnet. Fungsinya yakni agar lemari pendingin dapat tertutup dengan sempurna, sehingga isi yang terdapat didalam kondisi yang dingin. 3. Dinamo Sepeda contoh penerapan medan magnet pada dinamo sepeda Contoh penerapan medan magnet di kehidupan sehari-hari yang ketiga yaitu pada dinamo sepeda. Sebenarnya konsepnya seperti yang telah kita diskusikan di awal paragraf tulisan ini. Dimana dinamo sepeda akan menghasilkan arus listrik saat memperoleh energi mekanik dari ban sepeda. Energi tersebut akan membuat kumparan tembaga yang ada di dalamnya berputar, kemudian menimbulkan induksi elektromagnetik. Kurang lebih seperti itulah gambaran sederhana mengenai cara kerja medan magnet yang terdapat pada dinamo sepeda. Kesimpulan Bagaimana, sudah cukup jelas pembahasan mengenai medan magnet di atas? Anda bisa memahami beberapa teori lebih detail mengenai penelitian magnet dari masa ke masa. Dan untuk praktisnya, Anda bisa membuktikan sendiri bagaimana cara kerja medan magnet yang terpasang pada beragam benda elektronik era ini. Gambar293.3 skema percobaan Stern dan Gerlach (sumber gambar: Researchgate) Ketika medan magnet belum dihidupkan atau masih sangat kecil, mereka mengamati satu garis mendapat pada layar. Artinya semua atom perak bergerak dalam lintasna lurus. Magnet merupakan benda yang dapat menarik benda disekitarnya karena memiliki sifat kemagnetan atau magnetis. Kemagnetan atau magnetis adalah kemampuan benda untuk menarik benda-benda lain yang ada di sekitarnya. Gaya magnet dapat menyebabkan tertariknya benda-benda di sekitarnya. Kekuatan magnet menarik benda-benda tertentu disebut gaya magnet. Medan magnet adalah daerah atau wilayah yang dipengaruhi oleh gaya magnet. Medan magnet tidak dapat kita lihat, tetapi dapat digambarkan. Besar medan magnet tergantung pada kekuatan magnet. Medan magnet dapat ditunjukan dengan menggunakan serbuk besi yang ditaburkan di atas kertas dan dapat pula menggunakan kompas. Arah medan magnet yang berupa garis-garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet disebut dengan garis gaya magnet. Garis gaya magnet memiliki ciri antara lain sebagai berikut Garis gaya magnet memiliki arah meninggalkan kutub utara dan menuju kutub selatan. Garis gaya magnet selalu tidak berpotongan. Daerah yang garis-garis gaya magnetiknya rapat menunjukkan medan magnetik yang kuat, sedangkan daerah yang garis-garis gaya magnetiknya kurang rapat menunjukkan medan magnetik yang lemah Laporan Percobaan Medan Magnet Tujuan Percobaan Mengidentifikasi medan magnet Alat dan bahan 1..Magnet 2. Serbuk besi yang diperoleh dari gundukan pasir 3. Kertas karton berukuran A4 Langkah-langkah Langkah-langkah Percobaan Taruhlah magnet di bawah kertas karton berukuran A4. Taburkan serbuk besi secukupnya di atas kertas karton tersebut. Ketuklah kertas karton secara perlahan. Gerakkan magnet di seputar kertas. Jauhkan magnet dari kertas. Hasil Percobaan Di daerah sekitar kutub magnet garis-garis yang dibentuk oleh pasir besia sangat rapat. Di bagian tengah magnet garis-garis yang terbentuk oleh pasir besi lebih renggang jika dibandingkan dengan daerah di sekitar kutub magnet.. Kesimpulan Dari pengamatan yang telah dilakukuan dapat disimpulkan bahwa medan magnet paling kuat adalah di sekitar kutub magnet yang ditunjukan oleh rapatnya garis-garis yang dibentuk oleh pasir besi. Sedangkan pada bagian tengah magnet memiliki medan magnet yang kurang kuat yang ditunjukan dengan renggangnya garis-garis yang dibentuk oleh pasir besi. Walaupun gaya-gaya magnet yang terkuat terletak pada kutub-kutub magnet, gaya-gaya magnet tidak hanya berada pada kutub-kutubnya.. Gaya-gaya magnet juga timbul di sekitar magnet. daerah di sekitar magnet yang terdapat gaya-gaya magnet disebut medan magnet. MODUL02 Medan Magnet pada Kawat Lurus dan Kawat Melingkar Trian Verson Tumanan, Hilman Fikry, Fauziah Fitri Agnia, Nita Juli Yanti 1027051, 10217049, 10217007 Program Studi Fisika, Institut Teknologi Bandung, Indonesia Email: haseyong123@ Herianto / 10216061 Tanggal Praktikum: (25-02-2019) Abstrak Pada praktikum Laporan Praktikum Fisika II Modul IV – Percobaan Medan Magnet dalam Solenoida Eka Putra Prasetya/18524057 Asisten Vera Giyaning Tiyas Tanggal praktikum 18 Juni 2019 18524057 Teknik Elektro – Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Abstrak— Kata “Magnet” sudah kita dengar pada kehidupan sehari – hari. Kita sering berfikir jika kita mendengar kata magnet selalu berhubungan dengan hal – hal menarik benda. Magnet sangat berguna untuk kehidupan sehari – hari seperti menarik benda – benda yang jatuh di tempat yang tidak bisa kita jangkau. Selain itu, alat – alat disekitar kita juga banyak yang memanfaatkan magnet ini seperti, kompas, telepon, pembangkit listrik, dan masih banyak lainnya. Karena banyaknya kegunaan magnet, Praktikum ini sangat berguna untuk memahami lebih jauh tentang magnet khususnya untuk untuk memahami pengaruh arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang terhadap medan magnet solenoid. Praktikum kali ini mengalami kendala yaitu Rheostat tidak bisa digunakan. Kendala ini menyebabkan data percobaan tidak didapatkan secara utuh. Data referensi yang sudah ada digunakan untuk menganalisa komponen – komponen pada praktikum ini. Semakin besar arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang maka medan listrik yang dihasilkan semakin besar. Kata kumci—Medan Magnet I. PENDAHULUAN Kata “Magnet” sudah kita dengar pada kehidupan sehari – hari. Kita sering berfikir jika kita mendengar kata magnet selalu berhubungan dengan hal – hal menarik benda. Magnet sangat berguna untuk kehidupan sehari – hari seperti menarik benda – benda yang jatuh di tempat yang tidak bisa kita jangkau. Selain itu, alat – alat disekitar kita juga banyak yang memanfaatkan magnet ini seperti, kompas, telepon, pembangkit listrik, dan masih banyak lainnya. Karena banyaknya kegunaan magnet, Praktikum ini sangat berguna untuk memahami lebih jauh tentang magnet khususnya untuk untuk memahami pengaruh arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang terhadap medan magnet solenoid. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Medan Magnet Medan magnet adalah medan yang terbentuk oleh gaya – gaya yang berada di sekitar magnet. Medan ini tidak bisa dilihat namun dapat dirasakan dengan cara mengamati pengaruh magnet terhadap benda lain, misalnya seperti magnet yang menarik pasir – pasir besi. B. Kuat Arus Kuat arus listrik didefinisikan sebagai besar muatan listrik yang melalui sebuah media konduktor dalam satu waktu. Proton dan elektron di dalam atom pada dasarnya adalah pembawa muatan listrik ini yang mana proton memiliki muatan positif dan elektron memiliki muatan negatif. Proton hanya dapat bergerak di dalam inti atom. Arus listrik ini ditimbulkan oleh gerakan elektron valensi yang bergerak dari atom yang satu ke atom yang lainnya. C. Solenoida Solenoida adalah alat yang dapat mengonversi energi listrik menjadi energi gerak. Dorongan dan tarikan merupakan gerakan yang biasanya dihasilkan dari Solenoid. Solenoid ini tersusun atas sebuah lilitan kumparan listrik electrical coil yang dililitkan pada tabung silinder dengan aktuator ferro-magnetic yang dapat “Masuk” dan “Keluar” bodi kumparan. Aktuator yang dimaksud disini adalah alat yang dapat bergerak. Besarnya medan magnet dalam solenoid dinyatakan pada persamaan dibawah ini      B = Kuat medan magnet  = Tetapan permeabilitas pada ruang hampa Tesla-meter/Ampere. Nilainya 4π.m/A N = Jumlah lilitan kawat per satuan panjang solenoida lilitan/m I = Arus listrik Ampere Rumus jumlah lilitan kawat per satuan panjang    N = Jumlah lilitan lilitan I = Panjang solenoid Rumus jika percobaan tidak dilakukan dalam ruang hampa      Dengan  adalah tetapan permeabilitas. Jika medium tempat diukurnya medan magnet di tengah solenoid adlaah udara, k ditentukan sebagai persamaan berikut   III. METODE PRAKTIKUM Pada praktikum kali ini alat dan bahan yang digunakan adalah 1 buah catu daya KAL 61 3A 12V regulasi, 1 buah solenoid 50 cm, 1 buah rheostat 2-10 4A, 2 buah kabel penghubung 50 cm merah, 1 buah sensor medan magnet BT-plug, 1 buah eurolab interface, 1 buah multimeter digital, 2 buah kabel penghubung 50 cm hitam. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mempersiapkan percobaan. Pertama, sensor medan magnet dihubungkan ke piranti antarmuka Eurolab, kemudian Eurolab disambungkan ke computer. Setelah itu, terdapat satu garis skala pada tabung solenoid bernilai cm diperhatikan sehingga jarak antar garis makro = 1 cm. Skala total = 54 cm. Kemudian, rangkaian alat catu daya, multimeter mode amperemeter, hambatan geser rheostat, dan solenoid disusun secara seri. Setelah itu, catu daya pada tegangan 6 V dinyalakan dan multimeter dinyalakan untuk pengukuran arus DC. Kemudian, aktivitas “Medan Magnet dalam dibuka pada program Coach. Setelah itu, nilai medan magnet yang terdeteksi oleh sensor diperhatikan dan memastikan sensor mendeteksi medan magnet dengan baik jika nilai yang terukur fluktuatif di kondisi lingkungan dan konstan jika didekatkan ke magnet, maka sensor berfungsi dengan baik. Setelah persiapan alat telah selesai dipersiapkan, percobaan pertama yang dilakukan adalah pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet solenoid. Pertama, sensor medan magnet dimasukkan ke dalam solenoid. Kemudian, kumparan direnggangkan menjadi 50 cm dan jarak antar lilitan diatur sama secara perlahan. Setelah itu, jumlah lilitan solenoid dihitung, dan dicatat sebagai nilai N. Kemudian, catu daya dan multimeter dinyalakan. Setelah itu, besar arus diatur dengan menggeser hambatan geser hingga mencapai nilai A. Kemudian, tombol Start diklik. Nilai yang terukur oleh sensor dan ditampilkan pada program Coach akan berubah – ubah dalam rentang waktu tertentu. Nilai medan magnet maksimum dipilih dari pengukuran tersebut dan nilainya dicatat pada tabel Terakhir, langkah 2-6 diulangi untuk kenaikan arus sebesar A hingga mencapai arus A atau semaksimal mungkin mendekati 3 A. Percobaan terakhir yang dilakukan adalah pengaruh jumlah lilitan kawat per satuan panjang terhadap kuat medan magnet solenoida. Peratama, sensor medan magnet dimasukkan ke dalam selonoida. Kemudian, jumlah lilitan kawat selonoida dihitung dan diatur panjang solenoid menjadi 20 cm. Setelah itu, catu daya dan multimeter dinyalakan dan diatur besar arus pada A dengan menggeser hambatan geser. Kemudian, tombol start pada program Coach diklik. Selama pengukuran berlangsung, nilai yang terukur dan ditampilkan oleh program Coach akan berubah – ubah dalam rentang waktu tertentu. Lalu, nilai medan magnet maksimum dari pengukuran tersebut dipilih dan hasilnya dicatat pada tabel Setelah itu, jendela yang muncul diperhatikan. Lalu, nilai average yang merupakan nilai medan magnet rata – rata yang dihasilkan saat panjang solenoid 20 cm dicatat pada tabel pengolahan data. Terakhir, langkah 2-7 untuk setiap pertambahan panjang solenoid sebesar 5 cm hingga 50 cm diulangi. IV. HASIL DAN ANALISIS A. Pengaruh arus listrik terhadap Kuat Medan Magnet Solenoida N = 104 Lilitan l = M n = 208 /m Tabel 1 Hasil Pengamatan Pengaruh Arus Listrik terhadap Kuat Medan Magnet Gambar 1 Grafik pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet Gambar 2 Pengaruh arus listrik terhadap kuat medan magnet berdasarkan referensi 4    B. Pengaruh Jumlah Lilitan Kawat per Satuan Panjang terhadap Kuat Medan Magnet Solenoida N = 104 Lilitan l = m Tabel 2 Hasil Pengamatan Pengaruh Jumlah Lilitan Kawat per Satuan Panjang terhadap Kuat Medan Magnet Gambar 3 Grafik pengaruh jumlah lilitan kawat per satuan panjang terhadap kuat medan magnet Gambar 4 Pengaruh jumlah lilitan terhadap kuat medan magnet berdasarkan referensi 4     Gambar 5 Rheostat sebelum digeser Gambar 6 Rheostat setelah digeser C. Analisa Praktikum pada kali ini tidak berjalan sempurna. Ketidak sempuranaan itu terjadi karena terdapat sedikit kendala pada Rheostat. Alat sudah dirangkai sesuai dengan langkah kerja karena arus pada saat itu sudah bisa keluar dengan arah yang benar sehingga menurut penulis rangkaian sudah tepat. Namun ketika ingin memperkecil atau memperbesar arus dengan cara menggeser Rheostat, Arus tetap sama tidak ada perubahan. Padahal Reostat sudah digeser beberapa bagian namun arus yang dihasilkan tetap sama. Sepengetahuan penulis, Rheostat ketika digeser maka hambatannya akan berubah. Untuk itu, penulis melakukan pengetesan pada Rheostat dengan cara mengecek hambatannya dengan menggunakan multimeter. Hasil dari pengetesan tersebut dapat dilihat pada gambar 5 dan 6. Gambar tersebut membuktikan bahwa ada kesalahan pada Rheostat. Rheostat tidak memberikan hambatan yang berbeda ketika digeser. Arus yang tidak bisa diatur membuat penulis hanya bisa mendapatkan data medan magnet pada arus yang sudah tercantum dari awal. Reostat berperan penting untuk mengatur arus sesuai data di tabel. Dengan menggeser Reostat maka arus bisa ditentukan sesuai data pada tabel. Karena Reostat tidak memberikan hambatan yang berbeda, data yang didapatkan hanya berjumlah 1 untuk tiap bagian praktikum. Data tersebut tidak bisa untuk membuat grafik hubungannya. Agar bisa menganalisa tiap hubungannya, penulis mencantumkan grafik dari penelitian lain seperti tampak pada gambar 2 dan 4. Pada grafik pada gambar nomor 2 menunjukkan garis lurus gradien positif. Hal ini berarti hubungan antara medan magnet dengan arus listrik adalah berbanding lurus. Semakin besar arus yang masuk maka medan magnet yang dihasilkan akan semakin besar pula. Nilai k pada percobaan A tidak dapat ditemukan karena ketetapan permeabilitas tidak diketahui. Pada grafik pada gambar nomor 4 menunjukkan garis lurus gradient positif. Namun, gambar tersebut menunjukkan hubungan antara medan magnet dan jumlah lilitan. Untuk hubungan tersebut, hubungannya adalah berbanding lurus dimaan semakin banyak jumlah lilitan maka semakin besar medan magnet. Percobaan B tidak menampilkan gambar sehingga tidak bisa dianalisa hubungan antara jumlah lilitan per satuan panjang dengan medan magnet yang dihasilkan. Namun jika melihat pada rumus, hubungannya adalah jika jumlah lilitan ditambah dengan panjang yang tetap maka berbanding lurus. Namun, jika lilitan jumlahnya tetap dan panjangnya berubah ubah maka berbanding terbalik. K pada percobaan B tidak dapat ditemukan karena ketetapan permeabilitas tidak diketahui. Karena grafik tidak diketahui maka tetapan permeabilitas tidak dapat diketahui. Hal ini berakibat pada tidak bisa membandingkan apakah tetapan permeabilitas yang diperoleh dari percobaan dengan permeabilitas ruang hampa. Namun jika dilihat pada teori yang ada maka terdapat perbedaannya. Ruang hampa adalah ruang dimana tidak ada partikel – partikel termasuk udara. Percobaan tersebut dilakukan pada ruangan yang terdapat udara – udara disekitarnya seperti oksigen, nitrogen dan lain – lain. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tetapan permeabilitas dan permeabilitas ruang hampa berbeda. Dilihat dari rumus, fakor – faktor yang mempengaruhi nilai ketetapan permeabilitas adalah medan magnet, jumlah lilitan per satuan panjang, dan arus. Semakin besar medan magnet maka tetapan permeabilitas akan semakin besar. Namun semakin besar arus dan jumlah lilitan per satuan panjang maka tetapan permeabilitas akan semakin kecil. V. KESIMPULAN Praktikum kali ini mengalami kendala yaitu Rheostat tidak bisa digunakan. Kendala ini menyebabkan data percobaan tidak didapatkan secara utuh. Data referensi yang sudah ada digunakan untuk menganalisa komponen – komponen pada praktikum ini. Semakin besar arus listrik dan jumlah lilitan per satuan panjang maka medan listrik yang dihasilkan semakin besar. DAFTAR PUSTAKA [1] Modul Praktikum Fisika II. Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia, 2019. [2] J. Wahyudi and G. Pauzi, "Desain dan Karakteristik Penggunaan Sensor Efek Hall UGN3503 untuk Mengukur Arus Listrik pada Kumparan Leybold P6271 Secara Non Destruktif", Teori dan Aplikasi Fisika, vol. 1, no. 2, 2013. [Accessed 24 June 2019]. [3] H. Budiatma, "Pengertian Permeabilitas magnetik Usaha321", Usaha321, 2018. [Online]. Available [Accessed 24- Jun- 2019]. [4] I. Pebrika, "Analisa Distribusi Medan Magnet pada Sensor Dasar Magnetic Inductance Tomography MIT Menggunakan Simulasi Finite Element Method FEM", 2014. [Accessed 24 June 2019]. . 409 258 475 63 84 495 440 136

gambar percobaan bentuk medan magnet